Mutu beton K125 merupakan beton kelas E dengan kekuatan tekanan beton mencapai 125 kilogram per meter persegi. Dalam ulasan mengenai jenis beton ini akan kita bahas mengenai apa saja komposisi dan penggunaan mutu beton K125 pada konstruksi bangunan
Mutu beton K125 merupakan kualitas beton kelas 1 yang memiliki fungsi untuk pengerjaan bangunan non struktural. Proses pelaksanaan beton dengan mutu ini di lapangan tidak memerlukan keahlian khusus maupun skill tenaga ahli. Pengawasannya tidak bersifat ketat. Keperluan pemeriksaan ringan hanya pada mutu bahan-bahan saja. Sedangkan, kekuatan tekan tidak perlu dipersyaratkan sesuai pemeriksaan.
Pengertian Mutu Beton K125 dan Komposisi Bahan
Mutu beton K125 memiliki maksud dan arti tersendiri, yaitu huruf K berarti karakteristik. Sedangkan, angka yang terletak di belakang K memiliki arti kuat tekan beton. Jadi, mutu beton K125 adalah kualitas beton yang memiliki kuat tekan 125 kilogram per meter persegi. Kekuatan tersebut dapat diketahui, apabila beton sudah mencapai usia 28 hari atau pengeringan total.
Bahan-bahan yang terkandung di dalam komposisi mutu beton tersebut terdiri atas, semen kerikil atau split dan pasir. Campuran bahan harus dilakukan sesuai takaran dan aturan yang benar. Penggunaan mutu beton dari K125 biasa dimanfaatkan sebagai konstruksi LC dan lantai dasar. Selain itu, spesifikasinya dapat digunakan mengecor dak lantai beton.
Baca juga: Harga Ready Mix
Penggunaan Mutu Beton K125
Mutu beton ini merupakan kualitas beton yang banyak dipakai dalam kegiatan pengecoran pada lapisan dasar lantai. Terutama, pada lapisan lantai lahan parkir, jalan kompleks, basement gedung, gudang dan lain sebagainya. Penggunaan mutu beton ini dapat dilapisi dengan mutu beton diatasnya.
Namun, pemakaiannya harus sesuai dengan kesepakatan antara pemilik proyek dengan pelaksana. Penggunaan K125 dapat dimanfaatkan untuk bangunan non struktural. Bangunan tersebut tidak memiliki struktur pembesian. Berikut beberapa penggunaan mutu beton K125 :
-
Dak Lantai Beton
Dak lantai atau lebih dikenal sebagai pelat lantai merupakan konstruksi lantai untuk tingkat atas maupun lantai dasar. Dak ini juga difungsikan sebagai atap datar maupun bangunan satu lantai. Dak ini adalah papan yang terletak di atas bangunan dengan memanfaatkan bahan beton. Penggunaan papan dapat berupa pelat untuk lantai maupun atap.
Dimensinya berukuran lebih besar untuk pelat lantai dibandingkan pelat atap. Pelat ini dapat dimanfaatkan sebagai penahan beban. Pembuatan dak secara konvensional tidak terpisah dari balok dan kolom. Dak merupakan bagian dari struktur yang memiliki arah datar atau horizontal dan mempunyai kemampuan penerimaan beban dari atas.
Baca juga: Dan Keraton
Dak terikat oleh balok pada bagian bawahnya. Fungsinya yaitu digunakan sebagai penahan tegangan tekan maupun tarik. Sedangkan, kolom merupakan komponen struktural maupun non struktural sesuai konsep bangunan. Kolom memiliki kegunaan sebagai penyalur keseluruha beban pada bangunan yang diterima berasal dari balok menuju pondasi.
-
Pondasi Bawah Perkerasan Jalan Raya
Penggunaan pondasi bawah dalam perkerasan jalan raya disesuaikan dengan peraturan menurut Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Bahan tersebut meliputi, stabilitas dengan beton kurus giling padat, campuran beton kurus atau Lean Mix Concrete. Tesktur bahan berbutir. Lapisan pada pondasi bawah diperlebar hingga 60 sentimeter berada di luar tipe perkerasan beton.
Apabila tanah ekspansif maka perlu diperhatikan secara khusus terutama jenis dan penentuan lebar pada lapisan pondasi. Tentunya, dengan perhitungan tegangan pengembang yang dimungkinkan timbul. Penggunaan mutu beton K125 pada konstruksi jalan dimanfaatkan untuk lean concrete dengan ketabalan 10 cm.
Lean concrete bukan bentuk struktur dikarenakan bentuk ini tidak memanfaatkan tulangan saat dilakukan pengecoran. Manfaat LC dapat digunakan sebagai pemisah agar air tidak merembas pada lapisan bawah. Pembuatan LC menggunakan bahan baku dari campuran beton. Klasifikasi mutu beton yang digunakan adalah K125.
Kualitas beton rendah kelas 1. Penggunaan mutu beton ini biasa dinamai kelas E pada proyek pembangunan. Pemakaian bahan baku untuk membuat beton lean concrete lebih banyak memanfaatkan pasir, dibandingkan menggunakan semen.
Baca juga: Harga Beton Precast
Penerapan mutu beton K125 memang dikhususkan untuk bangunan non struktural. Tentunya, dengan kekuatan penahan terbatas pada 125 kilogram per meter persegi. Penerapan mutu beton ini dapat dimanfaatkan pada lapisan lantai dasar. Hal ini sangat penting untuk menahan beban secara vertikal. Energi yang disalurkan dari pondasi dapat disalurkan munuju tanah.
Pembuatan bahan pada mutu beton ini hanya dilakukan pemeriksaan pada bahannya saja. sedangkan, kekuatan tekanan pada beton tidak terlalu diawasi. Hal ini dikarenakan penggunaan dan kualitas beton bukan untuk bangunan struktural. selain itu, pengaplikasiannya sangat mudah sehingga tidak perlu tenaga profesional.